Pengembangan ESDM Butuh 2,3 Juta Orang Untuk Kompetensi di Minerba

Pengembangan ESDM Butuh 2,3 Juta Orang Untuk Kompetensi di Minerba

Selasa, 31 Oktober 2023, Oktober 31, 2023

 

 Jakarta, Berita Indo

Indonesia ternyata membutuhkan sekitar 2,3 juta orang yang berkompetensi di bidang mineral dan batubara serta minyak dan gas pada 2040. Sebagai jawaban atas hal tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun mengembangkan layanan pelatihan digital.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM Prahoro Nurtjahjo mengatakan, berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Indonesia membutuhkan sebanyak 2,3 juta sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidang mineral dan batubara serta minyak dan gas pada 2040.

Sejumlah ini pun terbagi atas kebutuhan 2,3 juta orang di sektor minerba dan 70.000 orang untuk sektor migas.

"Dua ini saja ya kita lihat. Tapi tiap tahun (kita) cuma bisa mengeluarkan 20 ribu lalu 3.600. (Kebutuhannya) masih banyak," ucap Prahoro di Kantor BPSDM ESDM, Gatot Subroto, Selasa (31/10/2023).

Oleh sebab itu, untuk mewujudkan angka SDM yang berkompeten di minerba dan migas, Prahoro mengatakan sebuah layanan dilucurkan oleh Kementerian ESDM. Layanan tersebut adalah 'Aplikasi dan Integrasi Layanan Pelatihan Industri dan Masyarakat'.

"Bagaimana program hilirisasi berjalan kalau tidak ada orangnya? Kalaupun ada, bagaimana cara mengembangkan kompetensinya? Aplikasi ini adalah jawabannya," sambungnya.

Alumni Texas A&M University ini menjelaskan, bahwa layanan tersebut berfungsi mempermudah dan mempercepat proses pelatihan di ESDM. Aplikasi tersebut memotong prosedur pendaftaran yang selama ini dilakukan secara luring alias tatap muka.

Prahoro menjelaskan, ESDM berupaya membuat layanan pelatihan seamless atau mulus dan mudah diakses oleh masyarakat. Hal ini sekaligus menjadi jawaban atas proses penerbitan sertifikat pendidikan dan pelatihan (diklat) yang identik lambat.

"Mulai dari pendaftaran, proses, sampai sertifikat itu sudah langsung di aplikasi. Yang sering kejadian, kan, setelah diklat nunggu sertifikatnya lama. Jadi ini satu data dan tidak kemana-mana," ungkapnya.

Selain itu, ia menjelaskan dari total delapan satuan kerja di BPSDM, lima di antaranya bertugas sebagai penyelenggara diklat. Prahoro mengatakan layanan tersebut akan memudahkan pihaknya mengatur penyelengaraan diklat.

"Kalau masing-masing punya sendiri-sendiri (diklat) susah managenya. Jadi ini satu sistem sehingga sifatnya transparan, kredibel, dan konsisten, sekaligus mempercepat proses," imbuhnya.

Prahoro kemudian mengatakan bahwa layanan tersebut bisa diakses di situs BPSDM ESDM (web-based). Pengembangan aplikasi pun akan dilakukan secara bertahap.


Sumber : Detik.com






TerPopuler