WOW,Forrmula Permasalahan Mata yang Sering Diderita Orang

WOW,Forrmula Permasalahan Mata yang Sering Diderita Orang

Selasa, 27 Juni 2023, Juni 27, 2023

 

Berita indo.online

Mahasiswa berbakat dari Indonesia menerima penghargaan kedokteran terbaik untuk penemuan metode baru dalam pemulihan penglihatan yang dapat digunakan oleh pasien semua usia.

Pada awal tahun 2020, sebuah peristiwa luar biasa terjadi di Kongres Oftalmologi Asia yang diadakan setiap tahun. Seluruh isi ruangan memberikan standing ovation selama 10 menit kepada seorang mahasiswa yang menyampaikan pidatonya. Mahasiswa ini bernama Andri Kurniawan, seorang mahasiswa kedokteran dari Medan, Indonesia. Dialah yang mengajukan gagasan penggunaan formula unik untuk pemulihan penglihatan sehingga bisa mencegah kebutaan total.

Andri mengajukan gagasan luar biasa yang kemudian diimplementasikan oleh sejumlah peneliti medis terbaik di negara ini. Para ahli dari Pusat Penelitian Oftalmologi dan fasilitas penelitian medis lainnya juga terlibat dalam pengembangan obat ini. Obat baru yang dihasilkan dari pengembangannya sejauh ini menunjukkan hasil yang luar biasa.

Dalam laporan hari ini, kami akan mencoba mengungkap bagaimana obat ini dapat memabantu menyelamatkan jutaan warga Indonesia dan bagaimana kita bisa membeli obat ini dengan diskon BESAR.

Beberapa tahun lalu, ibu saya mulai mengalami penurunan daya penglihatan secara progresif. Menggunakan kacamata atau lensa kontak sama sekali tidak membantu. Penglihatannya terus-menerus memburuk. Ibu saya pun bersiap untuk menjalani operasi mata. Namun, seminggu sebelum dilakukannya operasi, ditemukan bahwa ternyata penurunan daya penglihatan progresif-nya disebabkan oleh suplai darah yang buruk pada lensa mata dan fundus, sehingga operasi tidak mungkin dilakukan.

Karena kondisi inilah, ibu saya mengalami kebutaan penuh beberapa waktu lalu. Kemudian saya mulai mempelajari berbagai masalah terkait penyakit penglihatan. Saya terkejut saat menemukan bahwa sebagian besar obat yang dijual di apotek ternyata tak berguna dan berbahaya. Bahkan, obat-obatan ini hanya memperparah kondisi pasien. Padahal ibu saya meminumnya setiap hari.

Selama tiga tahun terakhir ini, saya benar-benar membenamkan diri dalam mempelajari isu ini. Sebenarnya, saat menulis tesis-lah saya berhasil menemukan metode baru untuk pengobatan penglihatan yang dibicarakan semua orang ini. Saya tahu kalau ini adalah metode baru. Tapi saya tak pernah menyangka kalau metode baru ini akan memicu ketertarikan yang sebegitu luar biasanya dari komunitas bisnis dan kedokteran.

Segera setelah artikel tentang metode saya dipublikasikan, seketika itu juga saya mendapatkan berbagai tawaran dari para investor yang ingin membeli gagasan saya. Pertama, saya dihubungi oleh perusahaan Singapura yang menawarkan saya uang sebesar 120.000 euro. Perusahaan terakhir yang menghubungi saya adalah perusahaan induk farmasi Amerika. Mereka ingin membeli gagasan saya senilai $35 juta. Saya harus mengganti nomor telepon dan menghindari media sosial, karena saya terus mendapatkan banyak tawaran melalui semua saluran komunikasi setiap hari.

Mungkin terdengar sedikit kasar, tapi saya membuat formula ini bukan untuk membuat orang-orang kaya yang tinggal di negara lain jadi semakin kaya lagi. Lagipula, apa yang akan terjadi jika saya menjual formula ini ke luar negeri? Mereka akan mematenkan formulanya dan melarang perusahaan lain memproduksi obat ini. Kemudian mereka akan menaikkan harganya. Saya memang masih muda tapi saya tidak bodoh. Jika skenario ini yang terjadi, masyarakat bisa dipastikan takkan mampu membelinya. Salah satu dokter dari luar negeri memberitahu saya bahwa obat seperti ini dapat dijual dengan harga minimal £3.000 atau hampir mencapai 55 juta rupiah. Ini keterlaluan. Siapa yang akan mampu membelinya dengan harga 55 juta rupiah?".

Jadi saat saya menerima proposal dari Pusat Penelitian riset untuk mengembangkan obat untuk pasar domestik, saat itu juga saya langsung menyetujuinya. Saya pun bekerjasama dengan Pusat Penelitian Oftalmologi. Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya. Saat ini, tahap uji klinis telah berakhir dan obatnya telah tersedia untuk masyarakat luas.

Proyek ini dikoordinasikan oleh Profesor Panji Hartanto, seorang dokter mata di Pusat Kesehatan di Jakarta. Kami meminta beliau untuk memberi kami informasi lebih lengkap tentang obat baru ini.

Sumber dari : kabar.com

TerPopuler